Home"Nyadran"
"Nyadran"
Kamis, 23 Desember 2010 | komentar
Sidoarjo - Para nelayan di Desa Bluru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu menggelar ritual sedekah laut yang mereka namakan "Nyadran", dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Waras selaku Ketua Paguyuban Nelayan Sumber Rejeki di Bluru Kidul, mengatakan, kegiatan seperti itu sudah dilakukan para nelayan sejak zaman nenek moyang.
"Setiap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW para nelayan menggelar `Nyadran`. Hal itu dilakukan sejak saya masih kecil hingga saat ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa," katanya.
Dalam "Nyadran" kali ini sedikitnya 40 perahu nelayan dikerahkan untuk membawa sesajen dan juga nasi tumpeng untuk dilarung di muara sungai. "Ada sembilan titik yang digunakan untuk melarungkan sesajen tersebut," katanya.
Selain di muara sungai, sesaji juga diletakkan di tempat dianggap memiliki kekuatan mistis. Para nelayan juga melakukan doa bersama di makam Dewi Sekardadu yang berlokasi di sekitar muara sungai.
"Kami sebagai nelayan Bluru meyakini, Dewi Sekardadu sebagai leluhur kami. Sehingga, wajib bagi kami untuk melakukan ritual doa bersama di makam tersebut," kata Waras.
Sementara itu, Wakil Bupati Sidoarjo Saiful Ilah meminta nelayan Bluru Kidul tetap melestarikan tradisi sedekah laut sebagai salah satu objek wisata. "Mari kita rawat tradisi ini sebaik baiknya," kata Wabup dalam memberikan sambutannya.
Ia juga mengimbau masyarakat di Bluru Kidul yang bekerja sebagai nelayan untuk selalu mengingat dan melestarikan budaya leluhurnya. "Salah satunya dengan tetap melakukan ritual Nyadran pada setiap peringatan Maulid Nabi Saw," katanya.
Menurut dia, Nyadran sudah menjadi salah satu agenda pariwisata yang ada di Kabupaten Sidoarjo. "Sudah sepatutnya, warga Sidoarjo lainnya juga bangga dengan adanya peringatan seperti ini," kata salah satu Calon Bupati Sidoarjo dalam Pilkada 2010 itu. (M038/K004)
Posting Komentar